Malioboro

Terkadang cinta itu menyakitkan, hanya bisa tersenyun walau sakit rasanya kehilangan. Mencintai tapi tak dicintai sudah menjadi hal wajar, tapi dalam dunia yang berbeda semua terasa tak adil.

Jalanku menyusuri malioboro terasa begitu berat, terlalu banyak kenangan kita bersama. Aku sudah mengetahui sejak lama ketika ku harus kehilanganmu, aku juga harus siap untuk mencari yang baru. Sosok orang yang mungkin bisa menggantikan dirimu. Tidak, bukan mengganti, tetapi merubah, kau memang tak bisa tergantikan, tapi merubah yang baru bisa saja terjadi.

Langkah demi langkah serasa semua kembali seperti lima tahun yang lalu. Tawa itu, senyum itu, dan semuanya terasa begitu nyata, bahkan genggaman tanganmu saat mengajakku berkeliling malioboro masih bisa kurasakan. Mengapa sulit untuk melupakanmu? Kamu itu sebenarnya siapa? Mengapa aku begitu tersiksa ketika kehilanganmu?

Continue reading Malioboro